Kajian Prioritas Pengembangan Daerah Wisata Pantai Kecamatan Teluk Mengkudu Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process
DOI:
https://doi.org/10.47662/farabi.v5i2.415Kata Kunci:
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Uji Konsiteni, Vector EigenAbstrak
Analytical Hierarchy Process(AHP) merupakan suatu pemecahan permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel, dimana level pertama adalah tujuan, level kedua adalah level faktor yang terdiri dari kriteria dan subkriteria, dan level terakhir yaitu alternatif. Langkah awal dari metode ini adalah membuat struktur hierarki dari permasalahan yang akan diteliti. Kemudian dilanjut dengan menyusun matriks perbandingan berpasangan yang selanjutnya akan menghasilkan vektor eigen dan nilai eigen maksimum. Pada proses penentuan faktor pembobotan hierarki maupun faktor evaluasi, harus dilakukan uji konsistensi yaitu CR ≤ 0,1. Skripsi ini bertujuan untuk pengambilan keputusan dalam memilih prioritas pantai yang dapat dijadikan wisata unggulan didaerah tersebut. Hasil dari penelitian terhadap permasalahan diatas dengan menggunakan metode AHP dapat disimpulkan bahwa kriteria yang paling penting dalam proses rencana pengembangan daerah wisata pantai adalah kriteria kuliner dengan bobot 0,25 atau 25%, yang kedua kriteria fasilitas dengan bobot 0,24 atau 24% , ketiga keindahan dan kebersihan dengan bobot kriteria 0,21 atau 21%, yang keempat kriteria akses jalan dengan bobot 0,17 atau 17%, selanjutnya yang terakhir adalah kriteria pelayanan dengan bobot 0,13 atau 13%. Dan pantai yang menjadi prioritas pengembangan adalah pantai sialang buah dengan persentasi 23% , peringkat kedua yaitu pantai mutiara indah dengan persentase 22%, peringkat ketiga pantai sentang 21%, peringkat keempat pantai bogak indah 18%, dan peringkat terakhir pantai taluh dengan persentase 15%.
Kata kunci:Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Uji Konsiteni,Vector Eigen.
Referensi
Alonso, J. L. (2006). Consistency in the Analytic Hierarchy Process: A New Approach. international journal of uncertainty, Vol.14,445-459.
Apriliani Akhadun, A. (2020). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asuransi Berbasis Web menggunakan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Studi Kasus BRI Life Semarang. Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak, 49.
Jayanath ananda, g. h. (2003). The use of Analytical Hierarchy Process to incorporete stakeholder preference into regional forest planning, Forest Policy and Economics. forest policy and economics.
Kodoatie, R. J. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit andi.
Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Saaty, T. (2001). Decision Making with Dependence and Feedback: The Analytic Network Process, Edisi 2. Pittsburgh: RWS Publications.
Saaty, T. a. (2007). ’On the invalidity of fuzzifying numerical judgment in the Analytical Hierarchy Process’, Mathematical and Computer Modelling. 46(7-8).
Saaty, T. L. (1993). Decision Making for Leader : The Analytical Hierarchy Process for Decisions in Complex World. Pittsburgh: University of Pittsburgh.
Setiawan, I. B. (2015). Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4a (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) Di Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Denpasar: Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Denpasar.
Syaifullah. (2010). Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Wordpress, 1-11.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasi Konservasi. bogor: Departemen MSP. FPIK.IPB.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.