Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran TPS Dengan STAD
DOI:
https://doi.org/10.47662/farabi.v4i1.94Kata Kunci:
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, TPS, STADAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dan STAD kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan dan yang dijadikan sebagai sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Pada kelas eksperimen A diberi pembelajaran menggunakan model TPS, sedangkan pada kelas eksperimen B diberi pembelajaran menggunakan model STAD. Instrumen dalam penelitian ini adalah pretes dan postes kemampuan pemecahan masalah matematika sebanyak lima soal yang sebelumnya telah divalidasi oleh 2 orang validator serta oleh kelas lain di luar sampel penelitian. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas pretes dan postes. Normalitas diuji dengan menggunakan uji Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah matematika kelas eksperimen A yang diajar menggunakan model TPS, diperoleh rata-rata postes sebesar 78,61, varians 85,22, dan simpangan baku 9,23. Sedangkan dari kelas eksperimen B yang diajar menggunakan model STAD, diperoleh rata-rata postes sebesar 70,78, varians 52,18, dan simpangan baku 7,22. Dari pengujian hipotesis pada taraf nyata α=0,05 dengan dk=36 diperoleh thitung >ttabel atau 4,00> 1,997. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Antara Siswa yang Diajar Menggunakan Model TPS dan STAD Kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2019-2020.
Referensi
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Afriani. 2013. Penerapan langkah polya dalam model problem based Instruction untuk meningkatkan kemampuan siswa Menyelesaikan soal cerita persegi panjang. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, Vol. 01 No.01
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktoral Jenderal Perguruan Tinggi Dekdikbud
Gunawan. 2010. Analisis Konten dan Capaian Siswa Indonesia dalam TIMSS (Triends In International Mathematics and Science Study) Tahun 1999. 2003, dan 2007. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Haryanto.2012. http:// belajarpsikologi.com/ tujuan-pendidikan-nasional/(diakses pada bulan Januari 2016)
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
NCTM. 2000. Priciples and Standards for School Mathematics (Pdf).
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Widodo, Giri. 2015. http://giri-widodo.blogspot.co.id/2015/10/analisis-hasil-un-20142015-tingkat.html?m=0 (diakses pada tanggal 24 Maret 2016).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.