PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS FABEL BAGI SISWA SMP
Kata Kunci:
analisis, model active learning, menulis teks fabelAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran active learning pada siswa kelas VII SMP Dwitunggal Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2018-2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII-1 dengan jumlah 35 siswa sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan model active learning dan kelas VII-2 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan model ceramah. Model dalam penelitian ini adalah model eksperimen dengan desain penelitian menggunakan pre-test dan post-test only design group yaitu model yang melibatkan perlakuan yang berbeda-beda antara dua kelompok. Instrumen yang digunakan adalah tes. Dengan pengolahan data dalam model active learning menggunakan program Microsoft Excel. Penelitian ini dilakukan karena dalam proses pembelajaran menulis cerita fabel dibutuhkan suatu model yang dapat merangsang daya imajinasi, ide, kemampuan dalam cara belajar aktif dalam memecahkan masalah yaitu berfungsi dalam menyederhanakan masalah. Agar keterampilan menulis dapat terealisasikan dan mudah untuk dipecahkan serta dipahami. Maka, seorang guru harus memperhitungkan model yang tepat dalam pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang dipilih oleh penulis adalah model pembelajaran Active Learning. Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai hitung thitung kelas kontrol (80.4) dikonsultasikan pada kelas kontrol dengan pada taraf 5% dengan df (N1+N2)-2 = (34+34)-2 = 69-2 = 66. Pada dengan df = 66 diperoleh tabel pada taraf signitifikan 5% = 1.66, karena yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 80.4 > 1.66, maka hipotesis nihil () ditolak maka hipotesis alternatif () diterima dan kelas eksperimen (82.1) dikonsultasikan pada kelas kontrol dengan pada taraf 5% dengan df (N1+N2)-2 = (35+35)-2 = 70-2 = 68. Pada dengan df = 68 diperoleh tabel pada taraf signitifikan 5% = 1.66, karena yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 82.1 > 1.66, maka hipotesis nihil () ditolak maka hipotesis alternatif () diterima.