ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NURUL IMAN TANJUNG MORAWA
DOI:
https://doi.org/10.47662/pedagogi.v9i1.540Kata Kunci:
Kata Kunci : Keterampilan Berpikir Kritis, Siswa.Abstrak
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kemampuan berpikir kritis diuji dengan menggunakan esai pertanyaan. Instrumen kemampuan berpikir kritis dikembangkan berdasarkan kemampuan berpikir kritis oleh Robert H. Ennis pada tahun 2019, indikator yaitu: identifikasi masalah dengan mengukur kemampuan seseorang dalam mengenali masalah dan memahami situasi yang kompleks, spesifikasi tujuan dengan mengukur kemampuan seseorang dalam menentukan tujuan dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, pemecahan masalah dengan mengukur kemampuan seseorang dalam mengembangkan dan mengevaluasi solusi alternatif untuk mengatasi masalah, penilaian dengan mengukur kemampuan seseorang dalam mengevaluasi informasi dan argumen dengan kritis dan obyektif, dan komunikasi dengan mengukur kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide-ide dan gagasan dengan jelas dan persuasif. Berdasarkan hasil penelitian, 21% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis sedang, 64% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, dan 15% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis sangat rendah.
Referensi
Abrami, P. C., dkk (2021). Instructional interventions affecting critical thinking skills and dispositions: A stage 1 meta-analysis. Review of Educational Research, 91(2), 321–376.
Agustinasari & Susilawati, E. (2018). Inkuiri Berbasis Potensi Lokal dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Kajian Pendidikan Sains (SPEKTRA), 4 (2),40-46.
Azwar, S. (2013). Tes Prestasi Fungsi Pengembangan dan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ennis, R. H. (2019). Critical thinking: A streamlined conception. In The Palgrave Handbook of Critical Thinking in Higher Education (pp. 23-43). Palgrave Macmillan.
Gunawan, G., Harjono, A., Hermansyah, H., Heryati, L. (2019). Guided Inquiry Model Through virtual Laboratory to Enhance Students’ Science Process Skills on Heat Concept. Cakrawala Pendidikan, 38(2), 259-268.
Kemdikbud. (2013). Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Kemdikbud.
Lestari, D., Astuti, B., & Darsono, T. (2018). Implementasi LKS Dengan Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4(2), 202-207.
Maryati, M., Prasetyo, Z. K., Wilujeng, I., & Sumintono, B. (2019). Measuring Teachers’ pedagogical Content Knowledge Using Many-Facet Rasch Model. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 38 (3), 452-464.
Norris, S. P. (2019). Critical Thinking in the Classroom. In S. P. Norris & G. L. Ennis (Eds.), Handbook of Epistemic Cognition (pp. 233-252). Routledge.
Nurmayani, L., Doyan, A., & Verawati, N, N, S, P., (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisikadan Teknologi, 4(1), 23-28.
Siegel, H. (2021). Education for Critical Thinking. Routledge.
Tamami, F., Rokhmat, J., Gunadi, I, W., . (2017). Pengaruh pendekatan Berpikir Kausalitistik Scaffolding Tipe 2A Modifikasi Berbantuan LKS Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Optik Geometri dan Kreativitas Siswa Kelas XI SMAN 1 Mataram. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 3(1), 76-83.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pendidikan

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.