ANALISIS SOSIAL EKONOMI PETANI JAMBU BIJI (Psidium guajava)
Abstrak
Indonesia yang terletak di daerah tropis basah, memiliki beragam kondisi agroekologis dan keragaman zona iklim mikro. Kuantitas dan kualitas sumber daya lahan yang besar serta keragaman ekologis seperti disebutkan diatas menggambarkan bermacam jenis komoditas hortikultura yang dihasilkan, terutama buah-buahan terus meningkat, terutama karena peningkatan kesadaran akan pemenuhan konsumsi kandungan vitamin dari sebagian besar masyarakat dan karena peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat. Peningkatan kosumsi ini juga didorong oleh pembangunan sektor industry pengolahan, industri pariwisata seperti hotel dan restoran ( Arifin, 2001).
Buah jambu biji merupakan salah satu jenis buah yang pada umunya berbiji banyak dan tanaman ini berasal dari benua Amerika dengan nama Psidium guajava, jambu biji mempunyai rasa yang lezat, disamping itu juga memiliki kadar vitamin C yang cukup tinggi disbanding dengan buah-buahan yang lain.
Usahatani jambu biji merupakan salah satu alternatif kaena jambu biji dapat diolah menjadi sirup, selai dan bermanfaat sebagai obat-obatan yang dapat diekspor sejalan dengan majunya pertumbuhan penduduk, ekonomi dan pendidikan masyarakat sekaligus pendapata keluarga petani jambu biji. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani jambu biji, baik secara langsung maupun tidak langsung, sangat penting untuk diteliti agar usahatani jambu biji dapat bekembang dengan baik dan menguntungkan .
Usahatani pada dasarnya adalah sebidang tanah. Alam menentukan sifat dari tanah tersebut. Selain tanah, di daal sebuah usahatani juga tercakup bangunan- bangunan yang dibuat diatasnya, seperti : sumur, saluran irigasi, pagar, gudang untuk menyimpan bahan, alat dan hasil pertanian, sebuah rumah tempat tinggal petani beserta keluarganya dan barangkali juga rumah untuk para pekerja. (A.T. Mosher, 1987).
