ANALISIS USAHA TANI TANAMAN HIAS (KRISAN )
Abstrak
Bunga potong adalah buga yang dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia yaitu mulai dari kelahiran, perkawinan, dan kematian. Oleh karena itu bunga mempunyai nilai ekonomi tinggi. aDi lain pihak, beberapa orang percaya bahwa melalui merangkai bunga mereka mampu mengekspresikan kemampuan estetika (Widyawan dan Prahastuti, 1994).
Bunga potong selain untuk bahan rangkaian bunga , juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama upacara kenegaraan, dan keperluan ritual lainnya. Bahkan dibutuhkan pula untuk berbagai keperluan industri makanan, minuman, obat maupun kosmetika atau minyak wangi. Kini masyarakat semakin terbiasa dengan pengiriman rangkaian bunga sebagai ungkapan perasaan suka maupun duka cita. Dengan demikian, permintaan bunga menjadi meningkat baik jumlah maupun jenisnya.
Tim Direktorat Bina Produksi Hortikultura (2008) mencatat pendapat para petani bunga yang menyatakan bahwa ada tiga jenis bunga potong yang mempunyai nilai komersial di Indonesia antara lain : krisan, mawar, dan gerbera (hebras).
Krisan merupakan komoditas andalan dalam industry hortikultura yang memiliki prospek pasar sangat cerah. Bunga yang dikenal sebagai salah satu “Raja Bunga Potong’’ini semakin banyak penggemarnya. Selain bentuk dan tipe yang beragam, warna bunganya pun sangat bervariasi, dengan kombinasi warna-warna bunga nya pun sangat bervariasi, dengan kombinasi warna-warna yang begitu indah. Karena itu permintaan pasar baik dalam maupun luar negeri semakin meningkat setiap tahunya (Marwoto,2005)
Saat ini krisan termasuk bunga yang paling popular di Indonesia karena memiliki keunggulan yaitu bunganya kaya warna dan tahan lama, bunga krisan pot bahkan dapat tetap segar selama 10 hari. Peluang untuk mengembangkan budidaya tanaman krisan, guna memenuhi kebutuhan baik dalam maupu luar negeri agaknya tetap terbuka. Seiring dengan permintaan bunga potong krisan yang semakin meningkat maka peluang agribisnis perlu terus dikembangkan (Reginawanti,1999). Meningkatnya permintaan pasar memberikan dampak yang positif, yaitu terbuka peluang usaha bagi petani. Keadaan inilah yang nampak pada beberapa tahun belakangan ini, yaitu indikasi meluasnya usaha menanam krisan, baik dalam skala kecil maupun besar
Daerah sentra pengembangan krisan di Indonesia tersebar di beberapa wilayah, diantaranya di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kecamatan Berastagi dan Kaban Jahe, Kabupaten Karo (Susetyo, 2012).