FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP PRODUKSI KAKAO(Theobroma Cacao L ) DI DESA JANJINA ULI KECAMATAN PURBATUA KABUPATEN TAPANULI UTARA
Abstrak
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris kurang lebih 60% penduduknya bekerja dalam bidang pertanian.Budidaya tanaman dan ternak menjadi kebudayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pertanian mempunyai peran penting dalam perekonomian bangsaIndonesia. Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun termasuk saat krisis Indonesia,sektor pertanian ikut berperan penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia .Sektor pertanian juga menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan. Sedangkan menurut Yanutya (2013) salah satu sub sektor pertanian yang cukup penting keberadaannya dalam pembangunan nasional adalah sub sektoe perkebunan.Subsektor perkebunan Tersebut salah satunya adalah tanaman kakao yang memiliki arti penting sebagai bahan baku pada industry coklat
Di Indonesia tanaman kakao didatangkan oleh bangsa Spanyol sekitar abad XV pada tahun 1938 mulai ditanam secara intensif di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penggunaan kakao semakin meningkat baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan minuman (Gunawan,2007). Kakao merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia cukup potensial untuk meningkatkan devisa Negara di tingkat dunia. Kakao Indonesia memempati posisi ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana.Hal ini didukung dengan areal tanaman di Indonesia yang masih banyak tersedia,tenaga kerja dan tenaga ali kakao. Kakao juga merupakan salah satu komoditas unggulan di dari sub sektor yang berkembang di Sumtera Utara, sebagian besar diusahakan petani dalam bentuk perkebunan rakyat.
Dalam agribisninis kakao ada beberapa kendala yang dihadapi ,khususnya dalam peningkatan produktivitas dan kualitas yang dihasilkan anatara lain adalah masih mempergunakan teknologi tradisional dengan bahan tanaman yag tidak berasal dari klon atau biji yang terpilih dengan budidaya yang tidak memadai seta serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) berupa hama dan penyakit. Selain permasalahan tersebut , dalam era globalisasi dewasa ini terdapat tuntutan terhadap produk yang dihasilkan harus memenuhi kualitas yang tinggi dan proses produksi akrab lingkungan. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pengendalian hama ditingkatkan produsen ssat ini masih terbatas pada penggunaan pestisida saaj,sementara tuntutan konsuen mengarah kepada persyaratan lingkungan yang diakui oleh WTO (ISO 14000) dan codex alimentarius (adanyan ambang batas maksimum kandungan zat tambahan, logam berat, residu pestisida dan bahan pencemar lainnya). Artinya apabila kakao Indonesia ingin bersaing di pasar global maka tak mau persyaratan tersebut harus dipenuhi (Sapar,Rismawati,Adrian ,2015 )
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara sebagian besar wilayah yang merupakn daerah pertanian, dan tercatat sebagai salah satu sentra penghasil kakao.Kakao merupakan sumber penghasilan warga Tapanuli Utara khusunya yang berada di luat Pahae yang terdiri atas 4 Kecamatan (Pahae Jae,Pahae Julu,Purbatua dan Simanguban). Dimana lua perkebunan rakyat kabupaten Tapanuli Utara tahun 2017 adalah 3.356,67 Ha(Disbun Sumut ,2017).
Kecamatan Purbatua merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Tapanuli Utara. Sebagian besar wilayah yang merupakan daerah pertanian dan tercatat sebagai sentra penghasil kakao.Kakao merupakan sumber penghasilan warga Kecamatan Purbatua. Dimana luas areal tanaman kakao Kecamatan Purbatua adalah 728,64 Ha dengan produksi 1.435,59 ton, dengan jumlah petani 820 KK (DISBUN SUMUT,2017).
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan. Maka tujuan penelitian ini adalah : “Untuk Mengetahui Pengaruh Faktor- Faktor Produksi Kakao di Desa Janjinauli Kecamatan Purbatua Kabupaten Tapanuli Utara”