FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PERTANIAN GAMBIR
Abstrak
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting
tumbuhan bernama sama (Uncira gambir Roxb.). Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan pada
menyirih. Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga
mengandung ketekin (catecin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan. India mengimpor 68%
gambir dari Indonesia, dan menggunakanya sebagai bahan campiran menyirih.
Gambir (Uncaria gambir Hunt) merupakan spesies tanaman berbunga genus Uncaria dalam famili
Rubiaceae. Gambir merupakan tanaman perdu dengan tinggi 1-3 m. Batangnya tegak, bulat, percabangan
sympodial, dan warna cokelat pucat. Pada tanaman yang sudah tua, lingkat batang pohon dapat berukuran
36 cm (Gumbaria-sa’id et al, 2010). Daunnya tunggal, berhadapan, berbentuk lonjong, tepi bergerigi,
panjang bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, dan berwarna hijau. Bunga majemuk,
berbentuk lonceng, terletak di ketiak daun, panjang lebih kurang 5 cm, memiliki mahkota sebanyak 5
helai yang berbentuk lonjong, dan berwarna ungu. Buahnya berbentuk bulat telur, panjang lebih kuran 1,5
cm, dan berwarna hitam (sudibyo, 1988).
Usaha perkebunan diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha
tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan setengah liar atau liar (hutan).
Perternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vetebrata kecuali ikan dan
amfibia) atau serangga (misalnya lebah)perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan
non vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan
alasan efesiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan melibatkan
aspek-aspek konservasi sumber daya alam yang menjadi bagian dalam usaha pertanian.